Archive for 2013
al-hamdulillah aku bisamembuat blog.
Asyura dan Tragedi Karbala Dalam Perspektif Ahlussunnah wal
Jammaah dan Intisari Ceramah Al Habib Muhammad Rizieq Syihab imam besar FPI.
Kecintaan Kepada Allah Telah Menghancurkan Diriku,Telah Menyita
Seluruh Hidupku dan Telah Membuat Diriku Cair Hingga Seluruh Dimensiku Lenyap
(Al-imam habib Abdullah bin Alwi al-Haddad).
Itulah cinta sejati yg dilukiskan oleh Sohiburratib dalam bentuk
syair dimana pencapaian spritualnya telah mencapai kedudukan sedemikian…dimanakah
posisi kita?
Al-Habib Abdullah Al-Haddad Shahibur Ratib: Dan adapun Asyuro’
sesungguhnya adalah hari kesedihan TIDAK ADA SAMA SEKALI KEGEMBIRAAN
dikarenakan terbunuhnya Al-Husain di hari itu. (Tasbit al-Fuad Jld.2 Hal.223)
Tak kan bisa mencintai Allah sebelum mengenal dan mencintai
Rasulullah Saw, takkan bisa mencintai Rasulullah saw sebelum mengenal dan
mencintai ‘AHLUL BAITNYA”, sebagimana yang telah di firmankan-Nya : “
Katakanlah (wahai Muhammad kepada kaummu ), ‘Aku tidak meminta kepada kalian
suatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang kepada al-Qurba (Ahlul
Bait).QS. Asy syuura’:23, dan madrasah “KARBALA” adalah pintu masuk utama untuk
mengenal dan melabuhkan cinta kepada Ahlul Bait Nabi Saw, madrasah “KARBALA”
adalah pintu pertemuan semua aliran dan mazhab di dalam Islam.
Saat ini ada segelintir kelompok yang sengaja menciptakan
kondisi di mana setiap ada diantara ummat Islam yang membicarakan tentang
Sayyidina Ali, Sayyidah Fatimah, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein sebagai
Tokoh2 Ahlul Bait Nabi Muhammad saw maka akan langsung di cap Syiah sehingga
diharapkan ummat akan takut atau minder membicarakan tentang Ahlul Bait Nabi
saw karena khawatir di cap Syiah.
maka semua pihak khususnya para ulama untuk tidak ragu2 membuka
kepada ummat sejarah Perjuangan Al Husein sepahit apapun lembaran
sejarahnya.Dan perlu ditegaskan bahwa Ahlul Bait Nabi saw bukan hanya milik
Syiah saja tetapi milik semua Ummat Islam, apapun madzhabnya, Ahlusunnah wal
Jama’ah maupun Syiah.
Mari kita buka lembaran sejarah Perjuangan Al Husein yg diambil
dari Intisari Ceramah Al Habib Muhammad Rizieq Syihab imam besar FPI.Yang
Bertemakan “Hari Asyura dan Tragedi Karbala Dalam Perspektif Ahlusunnah wal
Jama’ah”(Ceramah ini disiarkan Live oleh Radio Rasil setahun yg lalu).
Ketahuilah Al Husein bin Ali bukan hanya menolak “Kekhilafahan”
Yazid bin Muawiyah bahkan sebelumnya Al Husein juga telah menolak
“Kekhilafahan” Ayah Yazid yaitu Muawiyah bin Abi Sufyan. Penolakan Al Husein
kepada “Kekhilafahan” Muawiyah didasari alasan sebagai berikut :
1.Dalam Pandangan Al Husein, Khalifah yang sah saat itu adalah
kakaknya Al Hasan bin Ali sebagai Khulafaur Rosyidin yang ke-5 setelah
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Syahid. Walaupun singkat, tetapi terpilihnya Al
Hasan sebagai Khalifah ke-5 secara sah oleh kaum Muslimin menunjukkan bahwa
beliau adalah pelanjut Khilafah Rosyidah. Lebih lanjut Habib Rizieq menegaskan
bahwa kelompok yang tidak mengakui Al Hasan sebagai Khulafaur Rosyidin yang
ke-5, maka mereka bukan Ahlusunnah wal Jama’ah.
Dalam Pandangan Al Husein, Muawiyah bin Abi Sufyan adalah Imam
Pemberontak sesuai dengan sabda Rasulullah saww kepada Sahabatnya Ammar bin
Yasir :
” Ya Ammar, Sataqtuluka Fiatun Baghiyah”
(“Wahai Ammar, engkau akan dibunuh oleh Kelompok Pemberontak”).
(“Wahai Ammar, engkau akan dibunuh oleh Kelompok Pemberontak”).
Riwayat yang menyebutkan Sabda Baginda Nabi saww kepada Ammar
bin Yasir ini tergolong riwayat yang Shahih dan Mutawattir. Dalam Perang
Shiffin, Ammar bin Yasir berada pada barisan Imam Ali bin Abi Thalib
Karamallahu Wajhah, dan ketika Ammar terbunuh oleh Pasukan Muawiyah, ada salah
seorang pasukannya yang mengingatkan Muawiyah tentang Hadits Rasul saww bahwa
yang membunuh Ammar adalah Fiatun Baghiyah (Kelompok Pembangkang / Pemberontak)
maka Muawiyah membantah sembari mengatakan bahwa :
”...Yang membunuh Ammar bin Yasir adalah orang yang mengirimnya
ke Medan Perang (Imam Ali)...”
Dan ketika mendengar ucapan Muawiyah ini, maka Imam Ali menjawab
:
”...Jika yang membunuh Ammar adalah orang yang mengirimnya ke
medan perang maka berarti yang membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib (Paman Nabi
saww) adalah Nabi saww sendiri karena Nabi saww yang telah mengirim Hamzah ke
medan laga. Dan bahkan semua Syuhada Badar dan Syuhada Uhud yang membunuh
mereka adalah Nabi saww karena Nabi saww adalah orang yang mengirim mereka semua
ke medan tempur...”
Hal ini di ungkapkan Imam Ali untuk membuktikan kerancuan logika
berpikir Muawiyah.
2.Untuk mencegah pertumpahan darah di antara kaum Muslimin maka
Al Hasan membiarkan Muawiyah menjadi “Khalifah” (Raja) namun dengan sejumlah
syarat yang disepakati kedua belah pihak. Namun sebagaimana yang terekam dalam
Kitab Sejarah seperti Tarikh Thabari dan Al Bidayah wan Nihayah karya Ibnu
Katsir, ada satu syarat Al Hasan yang ditolak oleh Muawiyah yaitu agar Muawiyah
menghentikan Pembudayaan mencaci maki Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu
Wajhah di hadapan Kaum Muslimin. Karena Muawiyah bersikeras menolak syarat ini
maka Al Hasan meminta agar Muawiyah jangan mencaci maki Imam Ali di hadapan
Keluarga Nabi saww, dan itu diterima oleh Muawiyah. Walaupun begitu, dalam
pandangan Al Husein tindakan apalagi pembudayaan mencaci maki Sayyidina Ali bin
Abi Thalib baik di belakang ataupun di depan keluarga Nabi saww adalah perkara
Bathil yang harus ditolak. Namun begitu Al Husein adalah seorang Muslim yang
taat kepada Pemimpinnya (di mata Al Husein, abangnya Al Hasan adalah tetap
seorang Khalifah yang Sah) sehingga selama 20 tahun Muawiyah berkuasa, Al
Husein diam dan tidak melakukan tindakan apapun sebagai bentuk ketaatan kepada
Pemimpinnya yaitu abangnya Al Hasan yang memintanya untuk tetap diam demi
menjaga darah kaum Muslimin.
3. Al Husein menolak Muawiyah karena Muawiyah adalah orang yang
banyak membunuh Sahabat Nabi saw di antaranya adalah Hujr bin Adi yang mana
peristiwa pembunuhan beliau ini sampai membuat Ummul Mu’minin Siti Aisyah marah
besar kepada Muawiyah dan bahkan sampai mengusir Muawiyah ketika hendak
mengunjunginya.Tercatat dalam sejarah, Muawiyah juga menghabisi Sahabat Nabi
lainnya yang bernama Abdurrahman bin Udais Al Balawi yang dikenal sebagai
Ashabus Syajarah yakni Sahabat2 yang membai’at Nabi saw di bawah Pohon yaitu
pada peristiwa Bai’atur Ridwan yang dipuji langsung oleh Allah swt dalam Al
Qur’an.
4)Setelah Al Hasan wafat akibat racun yang dibubuhkan ke dalam
makanan & minumannya sebagaimana di akui oleh para Ulama termasuk Syeikh
Ibnu Taimiyah, Muawiyah melanggar perjanjiannya dengan Al Hasan untuk tidak
menunjuk putra mahkota dan menyerahkan urusan kepemimpinan ummat kepada Dewan
Syura Kaum Muslimin. Muawiyah melanggar kesepakatan ini dengan menunjuk Yazid
sebagai putra mahkota penggantinya kelak. Dan terlepas dari naif atau tidaknya,
agar ilmiah, objektif dan berimbang maka Habib Rizieq pun menuturkan 4 alasan
mengapa Muawiyah mengangkat Yazid sebagai putra mahkota, yaitu karena :
-Menurut Muawiyah, Yazid putranya adalah orang yang paling layak
menjadi Khalifah setelahnya karena Yazid adalah seorang Pemuda yang Berani,
Piawai dan Tangkas berkuda, mahir memainkan pedang dan memanah, sehingga sangat
cocok untuk menjadi Khalifah Ummat Islam sepeninggalnya kelak.
-Kepemimpinan Yazid dianggap Muawiyah akan menyatukan Ummat.
-Karena Yazid adalah putranya, maka sangat layak menjadi Khalifah Ummat Islam.
-Karena Yazid didukung oleh berbagai Qaba’il Arab khususnya yang berada di Syam.
-Kepemimpinan Yazid dianggap Muawiyah akan menyatukan Ummat.
-Karena Yazid adalah putranya, maka sangat layak menjadi Khalifah Ummat Islam.
-Karena Yazid didukung oleh berbagai Qaba’il Arab khususnya yang berada di Syam.
5)Adapun alasan Al Husein menolak Yazid menjadi pemimpin ummat
Islam adalah :
-Khilafah harus ditentukan melalui Syuro sesuai kesepakatan
antara Hasan bin Ali dengan Muawiyah bin Abi Sufyan.
-Yazid adalah orang yang moralnya buruk sehingga tidak berhak menjadi Pemimpin Ummat Islam.
-Yazid adalah seorang yang Fasik,Zalim dan banyak melakukan maksiat sehingga sangat tidak pantas memimpin ummat Rasulullah saw. Dalam berbagai riwayat kita temukan bahwa Yazid adalah seorang Pemuda yang gemar berjudi, akrab dengan Khamr (minuman keras) dan senang bermain perempuan (zina). Dalam hal ini, para Ulama telah sepakat akan kefasikan Yazid bin Muawiyah
-Khilafah bukan harta warisan.
-Masih banyak Sahabat lain yang lebih layak untuk memimpin.
-Yazid adalah orang yang moralnya buruk sehingga tidak berhak menjadi Pemimpin Ummat Islam.
-Yazid adalah seorang yang Fasik,Zalim dan banyak melakukan maksiat sehingga sangat tidak pantas memimpin ummat Rasulullah saw. Dalam berbagai riwayat kita temukan bahwa Yazid adalah seorang Pemuda yang gemar berjudi, akrab dengan Khamr (minuman keras) dan senang bermain perempuan (zina). Dalam hal ini, para Ulama telah sepakat akan kefasikan Yazid bin Muawiyah
-Khilafah bukan harta warisan.
-Masih banyak Sahabat lain yang lebih layak untuk memimpin.
6).Alasan utama bangkitnya Al Husein adalah untuk merubah
kemungkaran yang telah nyata di mana kita ketahui hukum Amar Ma’ruf Nahi
Mungkar itu adalah wajib bagi Ummat Islam yang mana bila semua orang tidak
berupaya merubah kemungkaran tersebut maka semuanya akan berdosa. Maka ini
adalah kewajiban besar kaum Muslimin apalagi sebagai Keluarga Nabi Muhammad
saww harus berada di barisan terdepan dalam penegakkan Amar Ma’ruf Nahi
Mungkar.
7) Pasukan Al Husein di Karbala hanya berjumlah 72 orang (32
pasukan berkuda dan 40 pasukan berjalan kaki) yang harus menghadapi ribuan
Tentara Yazid (dalam riwayat ada yang menyebut angka 4.000 dan ada yang
menyebut 40.000 tetapi yang pasti menurut Habib, sepakat para Ulama bahwa
Tentara Yazid yang mengepung Al Husein jumlahnya ribuan).
8)Berbagai riwayat menyebutkan bahwa Al Husein Syahid di
Karbala, Iraq dengan 33 luka tusukan dan 34 luka sayatan. Kepala beliau di
tancapkan di ujung tombak dan di arak sampai ke Damaskus.
9).Sepakat Ulama Ahlusunnah wal Jama’ah bahwa yang bertanggung
jawab atas pembunuhan Al Husein adalah :
-Yazid bin Muawiyah
-Ubaidillah bin Ziyad
-Umar bin Sa’ad
-Seluruh Pasukan Ibnu Ziyad
-Penduduk Kufah yang menghianati Al Husein
-Ubaidillah bin Ziyad
-Umar bin Sa’ad
-Seluruh Pasukan Ibnu Ziyad
-Penduduk Kufah yang menghianati Al Husein
10)Nasib Yazid :
- Tahun 60 H menjadi “Khalifah” (baca : Raja)
-Tahun 61 H menginstruksikan pembunuhan Al Husein, Cucu Nabi Muhammad saw
-Tahun 62 H setelah penduduk Madinah melepaskan bai’at kepada Yazid sebagai reaksi atas pembunuhan Al Husein, maka Yazid kemudian mengirimkan Pasukannya menyerbu kota Madinah. Dalam sejarah disebutkan bahwa Yazid menghalalkan kota suci Nabi saww Madinah Al Munawwarah selama 3 hari 3 malam untuk Pasukannya bebas berbuat apa saja di dalamnya.
-Tahun 63 H terjadi pergolakan pula di kota Makkah sebagai reaksi atas terbunuhnya Al Husein, maka Yazid kembali mengirimkan pasukannya menggempur kota suci Makkah Al Mukarramah dengan Manjanik (Ketapel Raksasa) yang melontarkan batu2 besar berapi ke dalam kota Makkah hingga sampai mengenai Baitullah Ka’bah. Dan pada tahun ini pula Yazid meninggal pada usia 33 tahun.
-Tahun 61 H menginstruksikan pembunuhan Al Husein, Cucu Nabi Muhammad saw
-Tahun 62 H setelah penduduk Madinah melepaskan bai’at kepada Yazid sebagai reaksi atas pembunuhan Al Husein, maka Yazid kemudian mengirimkan Pasukannya menyerbu kota Madinah. Dalam sejarah disebutkan bahwa Yazid menghalalkan kota suci Nabi saww Madinah Al Munawwarah selama 3 hari 3 malam untuk Pasukannya bebas berbuat apa saja di dalamnya.
-Tahun 63 H terjadi pergolakan pula di kota Makkah sebagai reaksi atas terbunuhnya Al Husein, maka Yazid kembali mengirimkan pasukannya menggempur kota suci Makkah Al Mukarramah dengan Manjanik (Ketapel Raksasa) yang melontarkan batu2 besar berapi ke dalam kota Makkah hingga sampai mengenai Baitullah Ka’bah. Dan pada tahun ini pula Yazid meninggal pada usia 33 tahun.
11)Tahun 66 H Mukhtar Al Tsaqafi bangkit menuntut balas kepada
para pembunuh Al Husein dan membentuk Tim Khusus untuk mengejar para pelaku
pembunuhan cucu Rasul saw.
12)Tahun 67 H Ubaidillah bin Ziyad terbunuh oleh Pasukan Mukhtar
Al Tsaqafi. Dalam riwayat disebutkan bahwa kepala Ibnu Ziyad dikirimkan kepada
Mukhtar lalu Mukhtar mengirimkannya kepada Abdullah bin Zubair, dari situ
kemudian dikirim ke rumah keluarga Nabi saww namun ditolak dan akhirnya
diletakkan di emperan Masjid. Banyak orang yang melihat ketika itu ada seekor
Ular yang masuk ke dalam Kepala Ibnu Ziyad, masuk keluar dari mata dan
telinganya lalu bersarang lama dalam kerongkongannya kemudian ular itu pergi.
13)Azab Allah kepada para pembunuh Al Husein sangat pedih. Umar
bin Sa’ad dan anaknya terbunuh oleh Pasukan Mukhtar Al Tsaqafi. Eksekutor yang
menyembelih Al Husein, yakni Syimr bin Dzil Jausyan juga dibunuh oleh pasukan
Mukhtar Al Tsaqafi dan jasadnya dilemparkan kepada anjing – anjing gurun.
14) Ibnu Katsir menegaskan bahwa hampir semua riwayat yang
menyebutkan tentang azab dan hukuman yang menimpa para pembunuh Al Husein
adalah Shahih.
15)Ulama Ahlusunnah wal Jama’ah berbeda pendapat tentang
Kafirnya Yazid. Jumhur Ulama (Mayoritas Ulama) tidak mengkafirkan Yazid kecuali
sebahagian kecil Ulama seperti Ibnu Aqil dan Al Alusi. Namun semuanya sepakat
bahwa Yazid adalah orang Fasik.
16)Jumhur Ulama Ahlusunnah wal Jama’ah tidak mencintai dan tidak
membela Yazid tetapi juga tidak mela’nat Yazid. Menurut Habib Rizieq, persoalan
mela’nat Yazid atau tidak hanya masalah etika saja yang oleh sebagian ulama
dianggap kurang pantas namun yang pasti semua Ulama sepakat bahwa Yazid adalah
orang Jahat dan Kejam.
Adapun Ulama2 seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Ya’la, Ibnul
Jauzi dan Al Suyuthi membolehkan mela’nat Yazid. Habib Rizieq kemudian menukil
sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Shalih bin Ahmad bin Hanbal berkata, “Aku
bertanya kepada ayahku : “Wahai ayahku, apakah engkau melaknat Yazid ?” Beliau
menjawab : “ Bagaimana kita tidak melaknat orang yang dilaknat Allah dalam tiga
ayat dari Kitab-Nya yang mulia, yakni dalam Surah Ar Ra’ad, Al Ahzab dan
Muhammad.
Allah berfirman : “Dan orang – orang yang melanggar janji Allah
setelah diikrarkannya dan memutuskan apa yang Allah perintahkan agar
disambungkan dan berbuat kerusakan di muka bumi, mereka itulah yang mendapat
laknat dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” {QS.Ar Ra’ad :
25}
Pemutusan mana yang lebih buruk daripada memutus keturunan Nabi
saww dengan membunuh cucunya ?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya terhadap orang orang yang menyakiti Allah dan
Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan bagi
mereka azab yang menghinakan.” {QS. Al Ahzab : 57}
Adakah sesuatu yang menyakiti Rasulullah saww yang lebih berat daripada
membunuh cucunya ?
Allah Azza Wa Jalla berfirman : “Maka apakah sekiranya kamu
berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan ?” “Mereka itulah orang – orang yang dilaknat Allah, lalu
ditulikan-Nya pendengaran mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” {QS.
Muhammad : 22 – 23}
Adakah memutus silaturahim dan berbuat kerusakan di muka bumi
yang lebih parah daripada membunuh Al Husain ?”
17)Habib Rizieq membolehkan Ummat menangisi musibah Al Husein
karena tangisan untuk Al Husein berasal dari Mahabbah (Rasa Cinta yang dalam).
Menangisi musibah Al Husein, bukan tangisan cengeng tetapi tangisan yang akan
membangkitkan keberanian dan menggelorakan semangat Jihad untuk melawan setiap
Penguasa yang Zalim dan menumpas kemungkaran dengan semua bentuknya.
18)Kesimpulan Ceramah Habib Rizieq :
- Al Husein adalah seorang Imam yang
beriman dan berilmu tinggi.
- Al Husein adalah sosok manusia yang jujur dan amanah, tak bisa dibeli dengan dunia.
-Al Husein adalah contoh seorang pejuang penegak Khilafah Islam yang sejati.
- Al Husein bangkit untuk melawan ketidak adilan, kezaliman dan kemungkaran.
- Al Husein adalah seorang Ksatria yang sabar, tegar dan gagah berani.
- Al Husein mengorbankan dirinya,keluarga dan sahabatnya untuk Allah dan Rasul-Nya.
- Tragedi Karbala merupakan bukti bahwa Ahlul Bait adalah Penjaga Al Qur’an sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saww bahwa ada dua pusaka yang ditinggalkan Nabi saww kepada umatnya agar tidak tersesat, dalam riwayat Muslim disebutkan Kitabullah (Al Qur’an) wa Ithrati (Ahlul Bait), dan dalam riwayat Bukhari disebutkan Kitabullah (Al Qur’an) wa Sunnati (Sunnahku / Ajaran Nabi saww). Maka dari kedua riwayat ini dapatlah disimpulkan bahwa Ahlul Bait adalah Penjaga / Pembela Al Qur’an dan Ajaran Datuknya (Sunnah Nabi saww). Dan Tragedi Karbala menjadi buktinya.
-Ceramah seperti ini tidaklah dimaksudkan untuk membangkitkan dendam lama.
- Ceramah ini bertujuan agar Kaum Muslimin dari madzhab Ahlusunnah wal Jama’ah tidak ada yang salah paham dengan perjuangan Imam Husein, sehingga tidak ada yang menganggap Imam Husein sebagai pemberontak kepada Amir yang sah.
- Ceramah ini juga untuk menunjukkan kepada saudara2 dari madzhab Syiah agar tidak ada dari mereka yang salah paham dengan madzhab Ahlusunnah wal Jama’ah. Habib menegaskan bahwa Ahlusunnah wal Jama’ah tidak benci dengan Keluarga Nabi saww.
- Kepada saudara2 dari madzhab Syiah yang berbeda pandangan dalam menilai sikap beberapa Sahabat Nabi saww, silahkan sampaikan kritik antum kepada kami dengan adab, dengan ilmu, dengan etika dan akhlak, jangan dengan cacian. Niscaya saudara2 dari madzhab Ahlusunnah wal Jama’ah pun wajib menjawabnya dengan cara yang santun,ilmiah dan berakhlak.
- Habib menghimbau semua pihak agar jangan takut menunjukkan cinta kita kepada Ahlul Bait Nabi saww dan kepada Sahabat Nabi saww.
- Habib menghimbau semua pihak agar jangan takut menyampaikan riwayat2 Hadits dari keluarga Nabi saww.
- Khusus kepada para Habaib, Habib Rizieq menghimbau agar jangan sampai gontok – gontokan apapun madzhab antum (Sunni maupun Syiah). Ittaqillah !!! Takutlah Kepada Allah !!! Jangan membuat Al Husein menangis !! Anak cucu Imam Husein harus tampil di depan sebagai pemersatu Ummat !!
- Menyikapi perbedaan madzhab (Sunni dan Syiah), Habib Rizieq menyerukan untuk semua pihak agar bisa duduk bersama dan berdialog dari hati ke hati.
- Habib menegaskan Haramnya perilaku saling menghina simbol2 madzhab Islam.
- Sebagai penutup, Habib Rizieq Syihab kembali mengingatkan kepada semua hadirin dan pendengar Radio Rasil agar Jangan ada yang mencaci maki Keluarga Nabi saww dan Sahabat Nabi saww. Kalau anda menjumpai mimbar2 yang mencaci maki Keluarga Nabi saww maupun Sahabat Nabi saww, jangan ragu untuk merobohkannya.
- Al Husein adalah sosok manusia yang jujur dan amanah, tak bisa dibeli dengan dunia.
-Al Husein adalah contoh seorang pejuang penegak Khilafah Islam yang sejati.
- Al Husein bangkit untuk melawan ketidak adilan, kezaliman dan kemungkaran.
- Al Husein adalah seorang Ksatria yang sabar, tegar dan gagah berani.
- Al Husein mengorbankan dirinya,keluarga dan sahabatnya untuk Allah dan Rasul-Nya.
- Tragedi Karbala merupakan bukti bahwa Ahlul Bait adalah Penjaga Al Qur’an sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saww bahwa ada dua pusaka yang ditinggalkan Nabi saww kepada umatnya agar tidak tersesat, dalam riwayat Muslim disebutkan Kitabullah (Al Qur’an) wa Ithrati (Ahlul Bait), dan dalam riwayat Bukhari disebutkan Kitabullah (Al Qur’an) wa Sunnati (Sunnahku / Ajaran Nabi saww). Maka dari kedua riwayat ini dapatlah disimpulkan bahwa Ahlul Bait adalah Penjaga / Pembela Al Qur’an dan Ajaran Datuknya (Sunnah Nabi saww). Dan Tragedi Karbala menjadi buktinya.
-Ceramah seperti ini tidaklah dimaksudkan untuk membangkitkan dendam lama.
- Ceramah ini bertujuan agar Kaum Muslimin dari madzhab Ahlusunnah wal Jama’ah tidak ada yang salah paham dengan perjuangan Imam Husein, sehingga tidak ada yang menganggap Imam Husein sebagai pemberontak kepada Amir yang sah.
- Ceramah ini juga untuk menunjukkan kepada saudara2 dari madzhab Syiah agar tidak ada dari mereka yang salah paham dengan madzhab Ahlusunnah wal Jama’ah. Habib menegaskan bahwa Ahlusunnah wal Jama’ah tidak benci dengan Keluarga Nabi saww.
- Kepada saudara2 dari madzhab Syiah yang berbeda pandangan dalam menilai sikap beberapa Sahabat Nabi saww, silahkan sampaikan kritik antum kepada kami dengan adab, dengan ilmu, dengan etika dan akhlak, jangan dengan cacian. Niscaya saudara2 dari madzhab Ahlusunnah wal Jama’ah pun wajib menjawabnya dengan cara yang santun,ilmiah dan berakhlak.
- Habib menghimbau semua pihak agar jangan takut menunjukkan cinta kita kepada Ahlul Bait Nabi saww dan kepada Sahabat Nabi saww.
- Habib menghimbau semua pihak agar jangan takut menyampaikan riwayat2 Hadits dari keluarga Nabi saww.
- Khusus kepada para Habaib, Habib Rizieq menghimbau agar jangan sampai gontok – gontokan apapun madzhab antum (Sunni maupun Syiah). Ittaqillah !!! Takutlah Kepada Allah !!! Jangan membuat Al Husein menangis !! Anak cucu Imam Husein harus tampil di depan sebagai pemersatu Ummat !!
- Menyikapi perbedaan madzhab (Sunni dan Syiah), Habib Rizieq menyerukan untuk semua pihak agar bisa duduk bersama dan berdialog dari hati ke hati.
- Habib menegaskan Haramnya perilaku saling menghina simbol2 madzhab Islam.
- Sebagai penutup, Habib Rizieq Syihab kembali mengingatkan kepada semua hadirin dan pendengar Radio Rasil agar Jangan ada yang mencaci maki Keluarga Nabi saww dan Sahabat Nabi saww. Kalau anda menjumpai mimbar2 yang mencaci maki Keluarga Nabi saww maupun Sahabat Nabi saww, jangan ragu untuk merobohkannya.